April Morning : Doa Yang Tidak Biasa

“… Ayahku pernah berkata, jangan meminta Tuhan untuk memihak kita. Tapi mintalah Tuhan agar memberi kita hak untuk melindungi diri sendiri. Segala sesuatu pasti ada alasannya…. “

april_morningKurang lebih begitulah doa yang yang diucapkan tokoh utama dalam film April Morning yang kutonton pagi ini. Doa yang diawali dengan Doa Bapa Kami, namun kemudian dengan jujur meralat doa tersebut karena pada hari ini dan beberapa waktu ke depan sang tokoh sadar dia tidak akan mengampuni musuh mereka, dengan alasan tertentu. Tapi bukan soal tidak mengampuni itu yang menarik perhatianku, tapi penggalan doa yang terakhir.

Jangankan untuk urusan perang, apalagi demi kemerdekaan, menentang kesewenang-wenangan pihak lain (yang mungkin dianggap pihak jahat), kadang untuk urusan pertandingan olahraga dan persahabatan pun sering kali orang berdoa agar diberi kemenangan. Kadang aku merasa aneh ketika ada orang benar-benar berdoa agar timnya, atau dia sendiri, bisa menang. Lha gimana kalau orang itu juga berdoa? Tapi ya, namanya juga usaha, berdoa kan gak melanggar hukum. Biarkan saja.

Tapi baru di film ini aku mendengar pernyataan yang tidak setuju kalau kita meminta Tuhan memihak kita dalam suatu peperangan, yang lebih serius dibanding sekedar perlombaan. Aku  yakin, pernyataan itu bukan karena sombong, tapi lebih pada keyakinan bahwa Tuhan berdaulat. Tuhan pasti punya rencana dalam setiap peristiwa, dan tugas kita untuk menyerahkan diri pada keyakinan itu dan mencoba memahami apa maksud dari kejadian yang dialami. Pasrah, tapi bukan berarti diam. Pasrah yang sejati adalah tetap berusaha, sembari mencoba menyatu dengan kehendak Tuhan.

Inilah alasan, kenapa aku enggan berdoa agar tim kesayanganku menang 🙂 Aku hanya berdoa agar pertandingan berjalan lancar, tertib, adil, tidak ada kecelakaan dan ketidakadilan. Amin…